SEPAK BOLA MARGINAL

SEPAK BOLA MARGINAL
Dok foto Angga Kristian
Dok foto Angga Kristian

Sepak bola adalah permainan yang dimainkan oleh banyak orang, butuh fisik dan pikiran yang sehat untuk memainkan jenis permainan olahraga yang satu ini, karena ketika memainkan olahraga ini pasti akan mengeluarkan banyak keringat. Jenis olahraga yang satu ini banyak peminat karena sangat murah dan terjangkau, mulai dari anak-anak, orang dewasa, bahkan orang tua sekalipun senang memainkan olahraga sepak bola, bahkan ada yang menjadikan penghasilan contohya adalah pemain sepak bola professional.

Karena butuh fisik yang maksimal untuk memainkan olahraga ini, bagaimana dengan orang penyandang disabilitas sendiri?, apakah mereka bisa memainkan olahraga ini?, ya mereka bisa memainkannya. Kita perlu tahu disaat dunia sedang heboh merayakan turnamen empat tahunan sekali OLIMPIC atau OLIMPIADE, diwaktu yang sama juga ada turnamen yang tidak kalah menarik yaitu PARALIMPIC dan mereka adalah atlit penyandang disabilitas yang memperebutkan sejumlah Emas, Perak dan Perunggu.

Keluar dari ajang turnamen OLIMPIC dan PARALIMPIC, ada satu turnamen akbar yang diadakan satu tahun sekali di Indonesia yaitu Homeless World Cup (HWC). Yaitu, pertandingan Street Soccer bagi Tunawisma, yang salah satu pemain atau atlitnya adalah penderita HIV. Yang kita tahu mereka itu sangat rentan terkena penyakit dikarenakan ada Virus yang bersarang didalam tubuhnya, yang sewaktu-waktu selalu menggerogoti sistem kekebalan tubuhnya bahkan bisa mejadi tahap AIDS jika pola hidup tidak teratur. Yang sangat menarik mereka melakukan olahraga ini tanpa ada ketakutan sama sekali.

Di Banten khususnya di Tangerang ada komunitas orang terinfeksi HIV AIDS (ODHA) yang memainkan olah raga sepak bola ini. Mereka memainkan sepak bola empat lawan empat atau biasa yang disebut Street Soccer. Mereka hampir setiap satu minggu sekali latihan, tepatnya di hari Kamis jam 19.00 sd 20.00 WIB. Mereka semua sangat antusias untuk mengikuti latihan ini, dan mereka berlatih bukan tanpa alasan. Karena ada turnamen tahunan League of Change (LoC) yang bertujuan untuk perubahan, dan LoC inilah yang terlahir dari HWC.

Dari turnamen LoC ini akan dipilih delapan orang yang terbaik untuk menjadi TIMNAS Indonesia HWC. Indonesia sendiri sudah mengikuti turnamen ini sebanyak empat kali, tahun 2011 di Paris, tahun 2012 di Mexciko, tahun 2013 di Polandia dan tahun 2014 pada bulan Oktober di Chile. Turnamen ini diadakan setahun sekali dan pada tahun 2015 nanti Indonesia akan mengirim atlit TIMNAS HWC ke Belanda.

Selain tujuan mengikuti turnamen LoC dan HWC, tujuan utama mereka adalah ingin bersosialisasi HIV AIDS melalui sepak bola. Karena dengan sepak bola, bisa menyatukan semua orang, apapun status sosialnya. Selain itu mereka ingin membuktikan bahwa ODHA bisa melakukan olahraga sepak bola ini walau didalam tubuhnya telah terpapar virus HIV, dan mereka ingin membuktikan bahwa mereka masih produktif. Positif HIV bukan akhir dari segalanya dan sepak bola adalah HAK mereka juga dan untuk semua orang.

[ Angga Kristian ]

Post author

Leave a Reply