Selasa, 12 April 2015 pukul 09:00 WIB. KPA Kab. Tangerang mengadakan kegiatan yang melibatkan Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD), Badan dan Instansi Kabupaten Tangerang. Kegiatan yang bertema “Workshop Perencana SKPD/Badan/Instansi Dalam Upaya Kerja Penanggulangan HIV AIDS Komprehensif dan Berkesinambungan” Yang dibuka langsung oleh Efi Indarti, SKM,M.Kes selaku Sekretaris KPA Kabupaten Tangerang menyatakan urgensi dari kegiatan ini sangat penting, karena peningkatan kasus baru HIV AIDS di Kabupaten Tangerang meningkat dan telah masuk pada populasi ibu dan anak.
“Kendala dan tantangan saat ini, yaitu; (1)Pengaruh sosial media dan teknologi pada anak dan remaja, (2)Rencana penataan/penertiban lokalisasi Dadap Kosambi, (3)Kasus Napza di kelompok remaja meningkat dalam 2 tahun terakhir, (4)Beralihnya kelompok WPS dalam marketing melalui sosial media, (5)Masih adanya stigma dan diskriminasi terhadap ODHA, (6)Belum adanya/optimalnya panti rehabilitasi sosial dan Napza di Kabupaten Tangerang, (7) Belum optimalnya peran Perusahaan dalam Upaya Pencegahan dan Penanggulangan HIV AIDS, (8)Belum optimalnya pengawasan terhadap pangkalan angkutan dan terminal yang berpotensi dalam penularan IMS serta, (9)Belum adanya Regulasi Daerah yang di tuangkan dalam PERDA atau PERBUP”, imbuh Efi Indarti.
Sementara pada sesi selanjutnya dokter Manik Kusmayoni, M.KK selaku Kepala Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang memaparkan situasi HIV AIDS di Kabupaten Tangerang. Menurut beliau “Kasus HIV AIDS dari tahun 1998 s/d Desember 2016 berjumlah 981 kasus, dan pada tahun 2015 ini ditemukan angka kasus penularan baru yang mencapai 119 kasus. Kabupaten Tangerang yang memiliki 29 Kecamatan ini, hanya satu kecamatan yang belum ditemukannya angka kasus HIV AIDS yaitu Kecamatan Solear”
Kegiatan yang berlangsung di Hotel Amaris Citra Raya Cikupa-Tangerang ini melibatkan SKPD/Badan/Instansi yang dipandu langsung oleh Pengelola Program KPA Kab. Tangerang Hady Irawan. “Tujuan kegiatan ini, agar para SKPD/Badan/instansi tahu akan tugas dan fungsi dalam penanggulangan HIV AIDS serta mempunyai draft program kerja yang tersusun secara sistematika, sehingga dapat diukur capaian yang akan dilakukan”, papar Hady Irawan.
Para SKPD/Badan/Instansi sebelumnya diberikan Form matrik rencana aksi daerah penanggulangan HIV AIDS yang harus di isi. Matrik ini memiliki 5 indikator yang memang sudah disesuaikan menurut kebutuhan.
“Jika memang para SKPD/Badan/Instansi mempunyai indikator sendiri, bisa langsung disesuikan menurut kebutuhan”, ujar Hady Irawan.
“Matrik rencana aksi daerah penanggulangan HIV AIDS ini menjadi acuan seluruh SKPD/Badan/Instasi dalam menjalankan program ditahun 2017 sampai 2018, sehingga perencanaan penganggaran keuangannya juga bisa dimaksimalkan”, Imbuh Hady Irawan.
Kegiatan workshop ini banyak direspon oleh SKPD/Badan/Instansi, salah satunya Kanwil Kementrian Agama Kabupaten Tangerang yang diwakili oleh Bpk Supriyadi. Banyak masukan yang diutarakan beliau, salah satunya kebutuhan KIE yang bisa disesuaikan untuk MTS, MA dan Ponpes, serta program apa yang bisa dijalankan oleh Kantor Urusan Agama (KUA) dalam memutus mata rantai penularan HIV AIDS itu sendiri.
“Sementara hasil dari kegiatan ini akan dibawa pada Rapat Pimpinan (RAPIM) yang rencananya akan diselengarakan pada akhir bulan april ini” Imbuh Efi Indarti disela-sela penutupan acara.
[Angga Kristian]
Leave a Reply