Arus perkembangan sosial media di zaman sekarang semakin tidak terbendung, bahkan menjadi kebutuhan pokok bagi manusia modern saat ini tidak terkecuali remaja. Penyebaran informasi yang diterima terkadang di telan bulat-bulat oleh pembaca tanpa mencari kebenarannya. Informasi menyesatkan atau Hoax tentu menjadi pekerjaan rumah yang harus di selesaikan bersama-sama.
Pergeseran nilai sosial dalam pergaulan remaja saat ini menjadi rentan terjadinya pergaulan bebas yang menjurus pada seks diluar nikah dengan bergonta-ganti pasangan dan penyalahgunaan NAPZA yang berakibat langsung pada penularan IMS dan HIV AIDS. Menurut data kasus HIV AIDS Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang tahun 2016, peningkatan jumlah HIV positif pada remaja sangat signifikan. Ini yang melatarbelakangi Relawan Peduli Kespro dan AIDS (REPLIKA) mengadakan kegiatan Sosialisasi HIV AIDS di kalangan remaja.
Senin, 11 September 2014 jam 13:00 WIB. SMA Paradigma yang beralamat Jl. Ir. Sutami (Pasar Mauk) Kec. Mauk Kab. Tangerang, menjadi tempat selanjutnya dari Kegiatan Roadshow dan Sosialisasi HIV AIDS yang dilaksanakan oleh REPLIKA dan disupport oleh Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Tangerang. Dengan mengusung tema “We Know And We Care”, Replika menyiapkan dua narasumber yaitu Muhamad Guruh dan Kamsari dengan materi HIV dan Napza. Dan Kegiatan ini di ikuti oleh 92 siswa/i dari sekolah tersebut.
Mengutip dari sambutan kepala sekolah, Ibu Dra. Neni Nuraeni. W, M.Si, dimana beliau sangat mendukung kegiatan sosialisasi ini. Beliau mengaku sangat prihatin dengan pergaulan remaja yang terlalu kebablasan sehingga rentan terinfeksi HIV AIDS. Beliau juga menekankan kepada siswa/i untuk menjaga perilaku dan pergaulan terutama kelas XII (dua belas) yang sebentar lagi akan lulus. Tentu akan banyak halangan dan godaan pergaulan. Jika kita mengetahui informasi yang benar mengenai HIV dan NAPZA tentu kita akan lebih berhati-hati dan menjaga perilaku diri demi kebaikan kita sendiri.
“Kegiatan ini juga mendapat respon positif dari para siswa/i yang mengikuti kegiatan sosialisasi ini. Bahkan dalam kesan dan pesannya, ada siswa yang merasa durasi waktu agar ditambah, dikarenakan masih banyak hal-hal yang ingin mereka tahu tentang HIV AIDS”. Ujar Guruh.
Berdasarkan angket yang di isi oleh siswa/i, mereka merasa puas dengan materi yang disampaikan oleh narasumber, mulai dari penggunaan media video, slide maupun teknik penyampaian materi sehingga mereka jadi lebih mudah mengerti dan memahami tentang HIV AIDS.
[M. Guruh-Replika]
Leave a Reply