PERAN MEDIA PARTNER DALAM PENANGGULANGAN AIDS

PERAN MEDIA PARTNER DALAM PENANGGULANGAN AIDS

Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Tangerang mengajak peran media untuk terlibat dalam penanggulangan HIV AIDS. Strategi ini merupakan salah satu upaya melibatkan para awak media untuk satu paham dan bersinergi dalam sebuah misi penanggulangan penyakit ini dengan menyebarkan pemberitaan yang benar kemasyarakat luas.

Upaya Penanggulangan AIDS yang sudah terbangun selama ini antara KPA Kab. Tangerang dengan rekan-rekan jurnalis dari media elektronik, cetak maupun online dirasa perlu penyegaran kembali perihal isu-isu HIV AIDS, karena masih banyak yang kurang paham atau salah mengartikan, sehingga masih banyak di temukan pemberitan yang kurang berimbang belakangan ini.

Dalam rangka meningkatkan kualitas jurnalis, pada Rabu 31 Januari 2018 KPA Kab. Tangerang mengadakan kegiatan Pertemuan dan Penguatan Media Partner di Rumah Makan Warung Sunda Telaga Bestari-Cikupa. Kegiatan yang di buka oleh dr. Hendra Tarmidzi, MARS dari Dinas kesehatan Kab. Tangerang sekaligus narasumber ini dihadiri jurnalis media cetak, elektronik maupun online. ”Diharapkan satu kata, satu prinsip dalam pemberitaan yang benar”, dalam sambutannya.

Para jurnalis yang  hadir disuguhkan situasi penanggulangan AIDS di Kab. Tangerang oleh dr.Hendra, mulai dari cara penularan HIV, siapa saja yang bisa terinfeksi HIV, pengobatan sampai dengan peta sebaran. “Kedepannya diharapkan semua media mempunyai visi misi yang sama dalam pemberitaan HIV AIDS”. Papar dr. Hendra.

Selanjutnya para jurnalis yang hadir di ajak untuk mengkaji lebih jauh tentang pemberitaan yang benar dan berimbang oleh Syaiful W. Harahap yang merupakan wartawan senior pemerhati HIV AIDS. “Wartawan itu jika membuat berita jangan suka mengada-ada. Yang fakta-fakta aja. Sehingga masyarakat mudah mengerti dari isi pemberitaan tersebut”. Papar Syaiful.

Eko Darmawan selaku Pengelola Program KPA Kab. Tangerang  mengatakan, “ Kegiatan ini di harapkan bisa mempertajam, dan menambah teknik penulisan dalam isu HIV dan AIDS, dan yang terpenting adalah penyebaran informasi HIV AIDS kemasyarakat luas, sehingga mampu menekan angka infeksi baru dan kematian terkait AIDS, sehingga perlu peran media untuk menyampaikan informasi yang benar serta objektif. Sekaligus membantu menghilangkan stigma dan diskriminasi kepada ODHA”.  Ujar Eko di penghujung kegiatan.

[Angga Kristian]

Leave a Reply