Permasalahan HIV AIDS sudah menjadi Isu Global yang harus segera ditindak lanjuti penanganannya. Semakin membesar seperti fenomena Gunung Es, HIV AIDS mengancam lapisan masyarakat di seluruh Dunia, salah satunya Indonesia. Seperti data yang dilansir Pusdatin Kemenkes RI 2018 bahwa kondisi di Indonesia 75 persen terinfeksi HIV dari kelompok berusia remaja, setiap 25 menit di Indonesia terdapat 1 orang terinfeksi HIV, dan dari setiap 5 orang yang ditemui kasus infeksi baru HIV adalah berusia dibawah usia 25 tahun.
Sedangkan gambaran kondisi HIV AIDS di Kabupaten Tangerang sendiri sejuah ini tercatat 434 kasus HIV baru, sedangkan kasus AIDS sebanyak 65 kasus. Jumlah kasus HIV AIDS tersebut terhitung secara komulatif sampai dengan triwulan ke-3 2019 ini. Tak mengenal kalangan ternyata HIV bisa menular kepada siapa saja dan tak terduga-duga. Salah satunya Ibu Rumah Tangga, sebagaimana data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang kasus Ibu Rumah Tangga positif HIV hingga juni 2019 sebanyak 238 orang, dan data kasus balita dan anak positif HIV sebanyak 141 anak. Dari tiap kegiatan konseling dan test HIV (KT), terhitung dari Januari hingga Juni 2019 didapatkan hasil sebanyak 2% kasus ibu rumah tangga positif HIV dari tiap 100 orang ibu rumah tangga yang melaksanakan KT.
Fenomena HIV terhadap Ibu Rumah Tangga merupakan fenomena yang kadang kita tak sangka-sangka bisa terjadi. Memiliki banyak faktor dan latar belakang penularan, kasus HIV terhadap Ibu Rumah Tangga menjadi kasus serius untuk segera ditangani. Menyikapi hal tersebut, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kab. Tangerang bekerjasama dengan RSU Kab. Tangerang, dan Dinas Kesehatan Kab. Tangerang menyelenggarakan kegiatan Seminar “Pencegahan Penularan HIV Ibu ke Anak” sekaligus Launching Aplikasi SIMONIC JELITA.
Bertempatkan di aula RSU Kabupaten Tangerang, Rabu 18/12/19 Kegiatan seminar ini diselenggarakan. Turut menghadirkan Bpk. Drs. H. Moch Maesyal Rasyid M.Si selaku ketua KPA Kab. Tangerang, drg. Naniek Isnaini, L M.Kes Direktur RSU Tangerang, dr. Anung Sugihantono, M.Kes Dirjen P2P Kemenkes RI, dr. Dhika Prabu Armandhanu, SpOG selaku Dokter praktisi PPIA RS. Umum Kab. Tangerang, Ibu Hartini Rahayu selaku wakil dari ikatan perempuan positif Indonesia (IPPI), Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tangerang dan Para peserta dari berbagai Lintas OPD dan komunitas peduli AIDS.
Acara yang di buka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang sekaligus ketua KPA Moch. Maesyal Rasyied, dalam sambutannya mengatakan mengenai kesehatan, salah satu kondisi yang sedang kita hadapi adalah masih tingginya angka penderita HIV AIDS di kabupaten Tangerang. Seminar tersebut selain mensosialisasikan tentang gambaran situasi kondisi HIV/AIDS khususnya Ibu dan Anak, juga sebagai upaya untuk mencapai Komitmen Triple Eliminasi (3 Zero).
“Acara ini merupakan sosialisasi serta upaya untuk mencari solusi pencegahan terhadap penularan HIV/AIDS agar jumlah penularan HIV/AIDS jangan sampai meningkat. untuk bisa menjelaskan kepada masyarakat sekaligus untuk pencegahannya secara medis, mudah-mudahan ini ada pemecahannya, ada solusinya,” Ucap Maesyal.
Di kesempatan yang sama Komisi Penanggualangan AIDS (KPA) bersama Dinas Kesehatan dan Dinas Kominfo Kabupaten Tangerang juga meluncurkan aplikasi untuk mendukung layanan kesehatan di Kabupaten Tangerang yatu Sistem Informasi Mobile Clinic (SIMONIC) Jelita.Hendra Tarmizi Kepala Bidang P2P Dinkes Kesehatan Kabupaten Tangerang mengungkapkan “aplikasi Sistem Informasi Mobile Clinic (Simonic), dengan adanya aplikasi tersebut bertujuan untuk dapat memberikan informasi yang terintegrasi terhadap HIV/AIDS di Kabupaten Tangerang, serta untuk menjangkau lebih banyak orang yang terdampak HIV/AIDS sehingga pemerintah atau Dinas Kesehatan dapat memberikan pelayanan lebih optimal,”.
Tujuan digelarnya seminar dan sosialiasi tersebut, adalah Kebijakan dan strategi Pemerintah dalam penanggulangan HIV AIDS khususnya dalam program Pencegahan Penularan Ibu dan Anak. Bagaimana Tata Laksana PPIA dijalankan oleh para praktisi kesehatan khususnya dalam menekan kasus penularan HIV dari ibu ke anak. Pandangan dari penyitas ODHIV sebagai pelaku dan penerima PPIA. Launching Sistem data informasi yang dikembangkan oleh KPA, Dinas Kesehatan dan Dinas Kominfo didukung oleh LINGKAGES/USAID untuk mendukung pengelolaan data mobile klinik HIV AIDS di Kabupaten Tangerang.
KBR
Leave a Reply